Fisiologi hewan berkaitan dengan aktivitas dan proses dari setiap sistem dalam tubuh hewan seperti sistem pencernaan, pernafasan, gerak, koordinasi, dan regulasi dalam melakukan fungsi hidup oleh organ yang bersangkutan. Sehingga di sini akan dipelajari tentang organ dan sistem2 tersebut dan bagaimana sistem itu bekerja satu sama lain untuk melakukan fungsi tertentu, serta bagaimana sistem tersebut beradaptasi dengan lingkungannya. Sehingga fisiologi hewan pun mempelajari tentang regulasi semua fungsi tersebut.
Di fisiologi hewan ini, juga diperlukan pemahaman tentang dasar-dasar fisika dan kimia. Misalnya kita tidak akan tahu mengenai respirasi, kita harus tahu dahulu adanya udara yaitu oksigen dan karbondioksida. Untuk memahami tentang kerja jantung, akan sangat dibantu dengan memahami kerja dari pompa isap tekan air. Pemahaman tentang keseimbangan asam basa darah diperlukan pemahaman tentang sifat-sifat zat buffer, pemahaman tentang pertukaran zat harus paham mengenai difusi dan osmosis dalam proses kimia.
Pemahaman tentang fiswan dengan pendekatan komparatif yaitu memandingkan hewan yang berbeda tentang cara menghadapi lingkungan yang mengancam. Sebab tidak akan ada hewan yang mampu menghadapi masalah lingkungannnya yang buruk kecuali mereka yang mampu menghadapi kesulitannya tersebut dengan fungsi tubuhnya masing-masing yang unik. Di sinilah pendekatan komparatif akan memberikan pemahaman yang lebih nyata tentang fungsi tubuh ( fisiologi ) hewan.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan utam studi tentang fisiologi hewan adalah untuk memahami secara kimia dan fisika mekanisme apa saja yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup ( khususnya hewan ) dari tingkat selluler sampai satu kesatuan organisme. Untuk mempelajarinya maka fisiologi dibagi menjadi fisiologi sel, fisiologi organ, organismik,lingkungan pencernaan, pertumbuhan dan lain-lain.
Dalam tubuh bagian terkecil yang berperan dalam proses fisiologis tubuh adalah sel, khusunya adalah membran plasma yang mengatur keluar dan masuknya molekul dalam reaksi kimia sel. Hal ini berarti membran plasma menentukan komposisi zat kimia dalam sel dan mengatur komposisi cairan ekstraaseluler ( cairan interstisial dan plasma darah ). Dalam hal ini berarti membran sel mengatur keseimbangan dinamis lingkungan mikro internal dan eksternal sel, yang merupakan awal dari homoeostasis.
Kemampuan membran sel menjaga homoeostatis ini karena adanya sifat selektifitas membran sel. Sifat membran sel yang semipermeabel ( permeabel selektif ). Permeabel ( lewat, menembus ) terhadap air dan beberapa zat terlarut, tetapi impermeabel terhadap zat-zat lain seperti molekul yang berukuran besar. Yang dapat berdifusi dengan mudah pada membran sel adalah gas ( oksigen dan karbodioksida ), urea, dan zat terlarut yang dapat larut dalam lipid ( alkohol misalnya ).
Homoeostatis membran atau selektifitas membran ini dipengaruhi oleh struktur dari membran itu sendiri. Ada 4 model membran yaitu :
1. Model Lipid dua lapis
Membran sel tersusun atas dua lapis molekul lipid yang saling bertolak belakang. Kepala hidrofilik ( molekul-molekul fosfolipid ) lapis luar menghadap ke arah cairan ekstraseluler dan kepala hidrofilik lapis dalam menghadap ke sitoplasma, sedangkan ekor hidrofobik ( fosfolipid ) menghadap ke arah tengah lapisan ganda ( bilayer ). Model membran gorter dan grendel ini merupakan lapisan lipid yang bersinambungan penuh ( tidak putus-putus ). Model ini tidak dapat menjelaskan bagaimana zat-zat yang tiddak larut dalam lemak dapat menembus membran.
2. Model Lipid-Mosaik
Model ini menjawab pertanyaan bagaimana air dan zat terlarut dalam air mampu menembus membran sel yaitu melalui pori-pori atau saluran pada membran sel, yang diesbut model lipid mosaik oleh Hober. Namun dam kenyataan mikroskop elektron tidak dijumpai adanya pori-pori pada membran sel. Alasannya jika ada pori diameternya tidak lebih dari 0,7 nm, suatu pori yang sangat kecil untuk dapat dilewati oleh ion-ion.
3. Model membran Pauci-Molekular
Dikemukan oleh Daniel dan Davson, dan telah diketahui bahwa membran itu terdiri dari lipid dan protein. Model ini berupa lapisan protein yang menutupi lapisan luar dan dalam lipid bilayer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar